Laman

Senin, 06 Juli 2020

Kota Dente Teladas

Kecamatan Dente Teladas Kab. Tulang Bawang
(Peta : https://goo.gl/maps/hb36dLhDRx3TCVFv5)
Data : BPS Kab Tulang Bawang (2017)
Penelurusan Kota Ke 981

Kota Dente Teladas di mana letaknya, apakah sudah berwujud kota dengan infratsruktur yang lengkap ? Ya, ada peluang, sepuluh atau dua puluh tahun ke depan Dente Teladas bisa saja tumbuh dan berkembang menjadi kota yang modern. Asalkan ada perencanaan yang matang, dengan pembangunan yang dikelola secara profesional. Mungkin tidak ada yang menyangka kalau Jatinangor, sebuah kecamatan di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, yang semula berupa kawasan yang didominasi areal perkebunan dan pertanian, saat ini sudah mer-metamorfosa menjadi sebuah kota modern, dengan infrastuktur yang lengkap.


Dengan demikian, sebuah kawasan tumbuh dan berkembang menjadi perkotaan modern perlu faktor ada pemicunya, misalnya dijadikan pusat pendidikan, pusat pariwisata, pusat industri (sebagaimana terjadi pada beberapa kecamatan di Kabupaten Bekasi dan Bogor, Provinsi Jawa Barat; serta Kabupaten Tangerang dan Serang, Provinsi Banten.

Dente Teladas merupakan salah satu dari 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Salah satu keunggulan kawasan ini ialah wilayahnya yang cukup luas, yaitu mencapai 685,65 km2 (sedikit lebih luas dari Provinsi DKI Jakarta, yang memiliki luas wilayah 661,50 km2). Bayangkan, di areal seluas Kota Jakarta yang ruang terbukanya masih sangat dominan, dapat dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Namun dengan catatan penting, tetap mengutamakan kesejahteraan masyarakat lokal, dan tetap mengedepankan kearifan lokal. Adapun batas wilayah Kecamatan Dente Teladas meliputi sebelah timur dengan Laut Jawa; sebelah selatan dengan Kabupaten Lampung Tengah; sebelah barat dengan Kecamatan Gedung Meneng; serta sebelah utara dengan Kecamatan Genung Meneng, Rawa Jitu Timur dan Laut Jawa.

Kecamatan Dente Teladas dengan ibukota di Desa Teladas, merupakan kecamatan yang paling luas di Kabupaten Tulang Bawang. Luas wilayahnya mencapai 19 persen dari luas Kabupaten Tulang Bawang. Kecamatan berikutnya yang paling luas di Kabupaten Tulang Bawang ialah Gedung Meneng (657,07 km2). Dari aspek luas wilayah kedua kecamatan ini perlu pemekaran wilayah masing-masing menjadi empat atau lima  kecamatan. Sebagai catatan kecamatan yang luas wilayahnya paling sempit di Kabupaten Tulang Bawang ialah Meraksa Aji (94,71 km2). Dengan kata lain luas Kecamatan Dente Teladas mencapai tujuh kali luas Kecamatan Meraksa Aji.

Untuk pemekaran wilayah kecamatan tentu saja perlu disertai jumlah desa/kelurahan (istilah setempat : kampung)  yang memadai. Kecamatan Dente Teladas meliputi 12 kampung, dengan kisaran luas wilayah antara 3,95 km2 (Sungai Burung) sampai 174,00 km2 (Bratasena Adiwarna). Dengan kata lain, luas Kampung Bratasena Adiwarna sekitar 44 kali luas Kampung Sungai Burung. Hal ini merupakan distribusi luas wilayah yang sangat tidak merata, dengan sendirinya Kampung Bratasena Adiwarna perlu dimekarkan, setidaknya menjadi lima Kampung.

Pemekaran tidak hanya menyangkut aspek wilayah, tetapi beberapa aspek lainnya, seperti jumlah penduduk. Kecamatan Dente Teladas berpenduduk sebanyak 63.473 jiwa (tahun 2017), sehingga kepadatan penduduknya 93 jiwa per km2. Kisaran jumlah penduduk setiap kampung antara 1.157 jiwa (Sungai Burung) sampai 12.885 jiwa (Sungai Nibung). Lima kampung dengan jumlah penduduk paling banyak berturut-turut Sungai Nibung, Bratasena Adiwarna, Pendowo Asri, Pasiran Jaya dan Bratasena Mandiri.

Kepadatan penduduk setiap kampung di Kecamatan Dente Teladas berkisar antara 48 jiwa per km2 (Kuala Teladas) sampai 293 jiwa per km2 (Sungai Burung). Kepadatan penduduk rata-rata Kecamatan Dente Teladas sekitar 93 jiwa per km2. Kecamatan Dente Teladas terbentuk sejak tahun 2007, merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Gedung Meneng.

Ruang terbuka di Kecamatan Dente Teladas masih sangat tersedia, begitu pula kekayaan sumberdaya alam, baik yang ada di permukaan tanah maupun di lautan cukup berlimpah. Dalam hal ini pengelolaannya harus tepat dan amanah. Pengembangan Dente Teladas menjadi kawasan perkotaan bisa saja berbasis agrobisnis, dengan pengelolaan berbagai potensi agro. Dalam hal ini perlu dihindari adanya dominasi lahan dengan sistem monokultur, karena sangat rentan baik ditinjau dari aspek ekosistem atau lingkungan maupun ekonomi. (Atep Afia Hidayat).

Referensi :
https://mkri.id/public/content/pemilu/KKPU/SK%20271%20THN%202018.pdf
Kecamatan Dente Teladas dalam Angka 2019. BPS Kab, Tulang Bawang (2019).
https://bit.ly/DenteTeladas2019
http://denteteladas.tulangbawangkab.go.id/informasi/sejarah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.