Laman

Senin, 26 Agustus 2013

Wisata Kota Makassar

Sumber : makassarkota.go.id

Fort Roterdam

Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan benteng ini sebagai “the best preserved Dutch fort in Asia”. Pada awalnya benteng ini disebut Benteng Jumpandang (Ujung Pandang).

Benteng ini merupakan peninggalan sejarah Kesultanan Gowa, Kesultanan ini pernah Berjaya sekitar abad ke-17 dengan ibu kota Makassar. Kesultanan ini sebenarnya memiliki 17 buah

benteng yang mengitari seluruh ibu kota. Hanya saja, Benteng Fort Rotterdam merupakan benteng paling megah diantara benteng benteng lainnya dan keasliannya masih terpelihara hingga kini.

Benteng ini dibangun tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-X yang bernama Imanrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung atau Karaeng Tunipalangga Ulaweng. Pada awalnya bentuk benteng ini adalah segi empat, seperti halnya arsitektur benteng gaya Portugis. Bahan dasarnya campuran batu dan dan tanah liat yang dibakar hingga kering.

Pada tanggal 9 Agustus 1634, Sultan Gowa ke-XIV (I Mangerangi Daeng Manrabbia, dengan gelar Sultan Alauddin) membuat dinding tembok dengan batu padas hitam yang didatangkan dari daerah Maros. Pada tanggal 23 Juni 1635, dibangun lagi dinding tembok kedua dekat pintu gerbang.

Benteng ini pernah hancur pada masa penjajahan Belanda. Belanda pernah menyerang Kesultanan Gowa yang saat itu dipimpin Sultan Hasanuddin, yaitu antara tahun 1655 hingga tahun 1669. Tujuan penyerbuan Belanda ini untuk menguasai jalur perdagangan rempah rempah dan memperluas sayap kekuasaan untuk memudahkan mereka membuka jalur ke Banda dan Maluku.

Armada perang Belanda pada waktu itu dipimpin oleh Gubernur Jendral Admiral Cornelis Janszoon Speelman. Selama satu tahun penuh Kesultanan Gowa diserang, serangan ini pula yang mengakibatkan sebagian benteng hancur. Akibat kekalahan ini Sultan Gowa dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya pada tanggal 18 November 1667.

Gubernur Jendral Speelman kemudian membangun kembali benteng yang sebagian hancur dengan model arsitektur Belanda. Bentuk benteng yang tadinya berbentuk segi empat dengan empat bastion, ditambahkan satu bastion lagi di sisi barat. Nama benteng kemudian dinamakan Fort Rotterdam, yang merupakan nama tempat kelahiran Speelman.

Sejak saat itu Benteng Fort Rotterdam berfungsi sebagai pusat perdagangan dan penimbunan hasil bumi dan rempah rempah sekaligus pusat pemerintahan Belanda di wilayah Timur Nusantara (Indonesia).


Arsitektur Benteng


Dinding benteng ini kokoh menjulang setinggi 5 meter dengantebal dinding sekitar 2 meter, dengan pintu utama berukuran kecil. Jika dilihat dari udara benteng ini berbentuk segi lima seperti penyu yang hendak masuk kedalam pantai. Karena benteng ini bentuknya mirip penyu, kadang juga benteng ini juga dinamakan Benteng Panynyua (Penyu). Benteng ini mempunyai 5 Bastion, yaitu bangunan yang lebih kokoh dan posisinya lebih tinggi di setiap sudut benteng yang biasanya ditempatkan kanon atau meriam diatasnya.


Wisata Sejarah

Salah satu obyek wisata yang terkenal disini selain melihat benteng serta museum Lagaligo adalah menjenguk ruang tahanan sempit Pangeran Diponegoro saat dibuang oleh Belanda sejak tertangkap ditanah Jawa. Perang Diponegoro yg berkobar diantara tahun 1825-1830 berakhir dengan dijebaknya Pangeran Diponegoro oleh Belanda saat mengikuti perundingan damai. Pangeran Diponegoro kemudian ditangkap dan dibuang ke Menado, lantas tahun 1834 ia dipindahkan ke Fort Rotterdam.

Dia seorang diri ditempatkan didalam sebuah sel penjara yang berdinding melengkung dan amat kokoh. Diruang itu ia disedikan sebuah kamar kosong beserta pelengkap hidup lainnya seperti peralatan shalat, alquran, dan tempat tidur. Banyak kemudian yang meyakini bahwa Diponegoro wafat di Makassar, lalu ia dikuburkan disitu juga. Tapi ada pendapat lain mengatakan, mayat Diponegoro tidak ada di Makassar. Begitu ia wafat Belanda memindah ia ketempat rahasia agar tidak memicu letupan diantara pengikut fanatiknya di Jawa atau disitu.
Akses ke Lokasi
Karena letaknya di tengah Kota Makassar, benteng ini mudah diakses. Bisa menggunakan taksi, angkutan kota, atau fasilitas pengantaran hotel.

Tarif
Pengelola tidak mengenkan tarif kepada setiap pengunjung yang masuk ke benteng ini.



Pantai Losari

Siapa yang tidak kenal pantai losari? kebanyakan orang kalau sebut Kota Makassar pasti ingatannya akan tertuju ke pantai yang pernah dijuluki restoran terpanjang di asia ini, apa sebenarnya pesona yang di miliki oleh pantai kebanggaan orang Makassar ini, apalagi kalau bukan sang mentari yang terbenam disore hari yang merupakan daya tarik utama orang datang ke pantai Losari ini. Konon, Pantai Losari memiliki panorama sunset terindah di dunia. Benarkah? Datang dan alamilah sendiri. Yang jelas, setiap sore hari ratusan orang sengaja datang untuk menyaksikan panorama matahari merah seperti tenggelam ke dalam lautan. Jadi jangan lewatkan Sunset di Pantai Losari.

Pantai Losari adalah waterfront-nya Kota Makassar. Berbentuk garis pantai sepanjang kurang lebih satu kilometer dan merupakan ruang publik yang bisa diakses oleh siapa saja.

Saat ini Pemerintah Kota Makassar melakukan revitalisasi pantai losari yang bertujuan membuat Pantai Losari menjadi Indah dan ternatif obyek wisata yang nyamnan di Kota angingmammiri ini, namun kita berharap revitalisasi ini tidak merusak alam sehingga ekosistem laut tetap terjaga, dan kita bisa lihat hasilnya anjungan yang pertama telah rampung dan saat ini Makassar telah menikmatinya.

Di pantai ini terdapat sebuah anjungan bernama Pelataran Bahari. Berbentuk setengah lingkaran dengan luas hampir satu hektare. Menyerupai plasa dengan lantai yang bersih. Cukup leluasa bagi anak-anak untuk bermain dan berlari-larian. Sementara para orangtua dan remaja duduk di bangku-bangku beton menikmati semilir angin laut. Dari tempat itu pula pandangan bebas ke laut lepas. Memandang matahari berwarna kemerahan menyala perlahan tenggelam di garis ufuk. Pantulan sinarnya juga menciptakan kemilau di permukaan air laut.


Jika langit cerah, pemandangan itu sungguh sempurna. Pelataran itu juga berfungsi sebagai stadion air terbuka. Perairan di hadapan Pantai Losari kerap digunakan sebagai arena perlombaan jetski, balapan perahu tradisional jolloro dan katinting, atau menjadi titik transit relly perahu layar tradisional sandeq dan yacht. Karena letaknya di sebuah teluk, perairan Losari adalah arena ideal karena relatif tak berombak besar.

Sebenarnya ada tiga anjungan yang direncanakan, yaitu Pelataran Bahari, Pelataran Bugis-Makassar, dan Pelataran Toraja-Mandar. ini juga di simbolkan dengan empat suku besar yang ada di Sulawesi Selatan. Seluruhnya areal ini dibangun dengan reklamasi. Saat ini baru Pelataran Bahari yang sudah selesai. Sementara dua pelataran lainnya masih dalam proses pembangunan.

Sementara itu sepanjang kawasan pantai losari adalah istana kuliner yang besar. Tepatnya di Kawasan Laguna, puluhan kafe berjajar menyediakan berbagai makanan dan minuman. Ada pula restoran dengan menu utama aneka makanan laut (sea food). Atau bisa juga menikmati jajanan tradisional pisang epe, pisang bakar dengan kelapa dan saus gula merah. Hmmm, sedap.


Hotel-hotel juga banyak berdiri di kawasan Pantai Losari. Beberapa di antaranya berkualifikasi bintang empat plus. Menawarkan keindahan panorama laut dengan suguhan pelayanan yang mewah.

Lokasi Obyek


Pantai Losari merupakan kawasan di pesisir Kota Makassar. Letaknya di dalam kota, hanya sekitar tiga kilometer dari pusat Kota Makassar (Lapangan Karebosi).

Akses ke Lokasi


Pantai Losari sangat mudah diakses. Bisa dengan angkutan kota atau taksi.



Pantai Akkarena

Pantai Mempesona di Makassar Pusat rekreasi keluarga Akkarena terletak di pesisir Pantai Tanjung Bunga dengan luas pengembangan sampai dengan 10 Ha. Dengan keindahan panorama pantainya serta keindahan matahari terbenam. Pusat rekreasi keluarga Akkarena menawarkan berbagai sarana untuk bersantai, bermain dan berolah raga bagi seluruh keluarga.

Akkarena beroperasi sejak 1998, berupa Taman Hidangan seluas 450 m2 dengan gaya bangunan Mediterania. Taman ini terletak di tepi pantai dengan sajian makanan dan minuman lokal maupun internasional serta dilengkapi hiburan live musik.

Selain Taman Hidangan Akkarena dan dermaga juga terdapat berbagai fasilitas pendukung untuk berekreasi seperti Jet Sky, Banana Boat, Wisata memancing ke pulau, ruang lokker, ruang ganti dan ruang bilas serta permainan anak.

Salah satu fasilitas yang menyajikan keindahan adalah kehadiran sebuah dermaga laut yang kini menjadi landmark Pantai Akkarena. Pengelola Akkarena telah membangun sebuah dermaga yang seper panjang dan lebar dengan ukuran panjang 150 meter dan lebar 5 meter. Selain untuk menikmati keindahan matahari terbenam di perairan Selat Makassar, dermaga ini  juga digunakan untuk pendaratan kapal-kapal wisata berukuran kecil & sedang.

Selain dermaga, terdapat juga berbagai fasilitas pendukung untuk rekreasi pantai, wisata memancing ke pulau-pulau di sekitar pantai, ruang lokker, ruang ganti dan ruang bilas serta permainan anak. Beberapa fasilitas permainan dan rekreasi yang disediakan di Pantai Akkarena antara lain jetski, banana boat, speed boat, boat kecil.

Di sekitar taman hidangan, tersedia fasilitas untuk kegiatan outbond dan meeting. Pengelola menyediakan tempat kegiatan, baik di dalam maupun di luar area taman hidangan dan fasilitas pendukung seperti soundsystem dan katering dengan variasi menu yang lezat. Makanan favorit pengunjung kawasan Akkarena adalah pisang goreng dan ubi goreng dipadukan dengan kopi hangat.

Beberapa sarana dan prasarana yang disediakan di sepanjang pantai yakni plaza oval, menara air, taman bermain anak-anak, food curt dan restoran, pusat permandian, meeting room, poliklinik, lapangan untuk voli pantai, serta masih banyak fasilitas rekreasi lainnya.

Pantai Akkarena dibuka antara pukul 7 pagi sampai pukul 10 malam pada hari kerja dan antara pukul 6 pagi sampai 12 malam. Hal ini memungkinkan anda untuk menikmati romantisnya suasana dan angin laut sepoi-sepoi Pantai Akkarena waktu malam.

Saat ini, tiap pengunjung dipungut biaya sebesar Rp4000,00 untuk karcis masuk dan Rp2000,00 untuk parkir mobil atau Rp1000,00 untuk motor. Jadi jika Anda ke Kota Makassar jangan sampai Anda lewatkan suasana yang indah bersama keluarga di Pusat Rekreasi Pantai Akkarena.


Benteng Somba Opu

William Wallace, menyatakan, Benteng Somba Opu adalah benteng terkuat yang pernah dibangun orang nusantara. Benteng ini adalah saksi sejarah kegigihan Sultan Hasanuddin serta rakyatnya mempertahankan kedaulatan negerinya.

Pernyataan Wallace bisa jadi benar. Begitu memasuki kawasan Benteng Somba Opu, akan segera terlihat tembok benteng yang kokoh. Menggambarkan sistem pertahanan yang sempurna pada zamannya. Meski terbuat dari batu bata merah, dilihat dari ketebalan dinding, dapatlah terbayangkan betapa benteng ini amat sulit ditembus dan diruntuhkan.

Ada tiga bastion yang masih terlihat sisa-sisanya, yaitu bastion di sebelah barat daya, bastion tengah, dan bastion barat laut. Yang terakhir ini disebut Buluwara Agung. Di bastion inilah pernah ditempatkan sebuah meriam paling dahsyat yang dimiliki orang Indonesia. Namanya Meriam Anak Makassar. Bobotnya mencapai 9.500 kg, dengan panjang 6 meter, dan diameter 4,14 cm.

Sebenarnya, Benteng Somba Opu sekarang ini lebih tepat dikatakan sebagai reruntuhan dengan sisa-sisa beberapa dinding yang masih tegak berdiri. Bentuk benteng ini pun belum diketahui secara persis meski upaya ekskavasi terus dilakukan. Tetapi menurut peta yang tersimpan di Museum Makassar, bentuk benteng ini adalah segi empat.

Di beberapa bagian terdapat patok-patok beton yang memberi tanda bahwa di bawahnya terdapat dinding yang belum tergali. Memang, setelah berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Gowa yang dipimpin Sultan Hasanuddin, Belanda menghancurkan benteng ini. Selama ratusan tahun, sisa-sisa benteng terbenam di dalam tanah akibat naiknya sedimentasi dari laut.

Secara arsitektural, begitu menurut peta dokumen di Museum Makassar, benteng ini berbentuk segi empat dengan luas total 1.500 hektar. Memanjang 2 kilometer dari barat ke timur. Ketinggian dinding benteng yang terlihat saat ini adalah 2 meter. Tetapi dulu, tinggi dinding sebenarnya adalah antara 7-8 meter dengan ketebalan 12 kaki atau 3,6 meter.

Benteng Somba Opu sekarang ini berada di dalam kompleks Miniatur Budaya Sulawesi Selatan. Wisatawan dapat menikmati bentuk-bentuk rumah tradisional Sulawesi Selatan seperti rumah tradisional Makassar, Bugis, Toraja, dan Mandar tak jauh dari benteng. Di dalam kompleks ini pula setiap tahun digelar Pameran Pembangunan Sulawesi Selatan.

Lokasi Obyek


Benteng Somba Opu terletak di Jl Daeng Tata, Kelurahan Benteng Somba Opu, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa. Jaraknya sekitar enam kilometer sebelah selatan pusat Kota Makassar.

Akses ke Lokasi
Benteng Somba Opu dapat diakses dari pusat Kota Makassar (Lapangan Karebosi) dengan angkutan kota (petepete) atau taksi. Jika menggunakan angkutan kota, dari Lapangan Karebosi menumpang angkutan kota jurusan Cenderawasih. Dari Cenderawasih berganti angkutan menuju Benteng Somba Opu.

Tarif Masuk
Untuk perawatan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengenakan tarif sebesar Rp 2.000 per orang. Tersedia pula guide yang besar tarifnya ditentukan berdasarkan kesepakatan.


Makam Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional berasal dari Jawa Tengah. Namun bumi Jawa sendiri tidak "memiliki" tubuhnya. Karena tubuh orang yang telah mengobarkan Perang Jawa itu dimakamkan di Kota Makassar.

Kompleks makam Pangeran Diponegoro merupakan bangunan sederhana. Terdiri dari pintu gerbang, pendopo, dan 66 bangunan makam. Diklasifikasi menjadi dua makam ukuran besar, 25 makam ukuran sedang, dan 39 makam ukuran kecil. Makam-makam tersebut adalah makam Diponegoro dan istrinya, 6 orang anaknya, 30 orang cucu, 19 orang cicit, dan 9 orang pengikutnya.

Makam Pangeran Diponegoro dan istri adalah bangunan terbesar. Menggunakan bahan batu bata, semen, dan batu hongkong. Memiliki atap dengan tiang kayu. Lokasi seputar makam ditumbuhi beberapa pohon yang membuatnya agak sejuk.

Sebelum tahun 1970, kondisi kompleks makam pahlawan nasional ini tidak sebaik sekarang. Pada tahun 1969, Kodam IV Diponegoro (Jawa Tengah) memberikan bantuan materi untuk rehabilitasi kompleks tersebut. Masyarakat setempat juga kerap memberikan bantuan. Tahun 2007 lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memberikan bantuan untuk merenovasi kembali.

Lokasi Obyek


Makam Pangeran Diponegoro terletak di dalam Kota Makassar, tepatnya di Jl Diponegoro, Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo. Sekitar empat kilometer sebelah utara pusat Kota Makassar (Lapangan Karebosi).

Akses ke Lokasi


Lokasi makam Pangeran Diponegoro dapat diakses dengan angkutan umum, taksi, atau fasilitas angkutan yang disediakan hotel.

Tarif Masuk


Untuk masuk situs ini, pengunjung tidak dikenai biaya. Hanya tersedia sebuah kotak amal yang bisa diisi dengan jumlah sukarela.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.