Kecamatan
Culamega diresmikan Oktober 2001, sebelumnya berstatus kamantren di bawah kecamatan
Bantarkalong. Luas wilayah Kecamatan Culamega 6.251,47 hektar, meliputi 3.494 hektar
persawahan; 3.171 hektar perkebunan dan
485 hektar permukiman. Kalau memperhatikan sejarah perjuangan NKRI (awal
revolusi fifik tahun 1948), Culamega pernah menjadi salah satu pusat pemerintahan Provinsi Jawa
Barat, dengan gubernur dijabat oleh R. Mas Sewaka (1947 – 1948).
Culamega meliputi lima desa, yaitu Desa Cikuya, Desa Cipicung, Desa
Cintabodas, Desa Bojongsari dan Desa Mekarlaksana. Terbagi menjadi 38 Kedusunan, 38 RW dan 142 RT. Pusat
pemerintahan Kecamatan Culamega berpusat di Kampung Genteng, Jalan. Raya Cintabodas No.
1 Culamega Tasimalaya.
Menurut catatan Pikiran Rakyat
(2011) yang mengutip narasumber (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab.
Tasikmalaya, Iwan Saputra) ,
pada tahun 2011 Kecamatan Culamega masih
terisolasi secara ekonomi, karena jalur angkutan umum ke daerah paling ujung di
bagian barat daya Kabupaten Tasikmalaya, berhenti beroperasi. Kondisi itu
terjadi, karena infrastruktur jalan sepanjang 29 km menuju Culamega dari
Darawati, Kec. Cipatujah, Kab. Tasikmalaya, hancur. Culamega masih tertinggal dari sisi
pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya, karena jalur jalan ke Culamega, telah
rusak parah. Angkutan umum dari Darawati-Culamega-Bojonggambir, sudah berhenti
beroperasi, karena jalannya memang rusak sekali.
Daerah Culamega sendiri paling ujung di Kab. Tasikmalaya. Kondisi
jalan ke jalur itu, melewati beberapa bukit dengan medan jalan yang berliku.
Selain medan jalan yang dilalui cukup berat, kondisi badan jalannya juga rusak
parah. Akibatnya, kendaraan roda empat sulit untuk masuk ke Culamega, kecuali
kendaraan khusus (jeep). Terungkap, bahwa Culamega termasuk salah satu
kecamatan dengan indeks pembangunan manusia terendah di Kabupaten Tasikmalaya. Padahal
dari sisi ekonomi, Culamega memiliki banyak potensi ekonomi yang bisa
dikembangkan. Seperti gula aren yang berkualitas tinggi dihasilkan dari
kecamatan ini. Selain itu, Culamega juga dikenal sebagai daerah produksi gula
semut terbaik di Jabar. Hanya saja, karena infrastruktur jalan rusak, sehingga
sulit untuk memasarkannya. Pemasarannya menjadi biaya tinggi, karena ongkos
membawa hasil bumi ke perkotaan menjadi sangat mahal.
Bagaimana kondisi Culamega
tahun 2017 ini ?
Sumber :
http://desa-mekarlaksana.blogspot.co.id/2015/08/sejarah-singkat-kecamatan-culamega-tasikmalaya.html#
Foto:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.