Kecamatan Bintuni (Data : BPS Kab Tel Bintuni, 2019) (Peta : https://goo.gl/maps/4YjBx1ah5eiV6uyi6) |
Klik Peta Kabupaten Teluk Bintuni
Klik Peta Provinsi Papua Barat
Klik Tour Peta/Satelit Kecamatan Bintuni dan Sekitarnya
Kota Bintuni merupakan salah satu dari 24 kecamatan (distrik) yang ada di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat. Pada tahun 2019 penduduk Kabupaten Teluk Bintuni sebanyak 80.115 jiwa, sekitar 32.514 jiwa (40,58 persen) di antaranya bermukim di Kota Bintuni.
Sebagai gambaran kecamatan selain Bintuni hanya berpenduduk sekitar 557 jiwa (Masyeta) sampai 9.393 jiwa (Manimeri). Padahal rata-rata kecamatan di Kabupaten Teluk Bintuni memiliki wilayah yang cukup luas, berkisar antara 263,60 km2 (Tuhiba) sampai 1.922,00 km2 (Sumuri). Secara keseluruhan Kabupaten Teluk Bintuni memiliki luas wilayah 18.637 km2 (sekitar 3 kali luas Pulau Bali, atau sekitar 28 kali luas Kota Jakarta). Kota Bintuni sendiri memiliki luas wilayah 421,75 km2, sehingga memili kepadatan penduduk mencapai 77 jiwa per km2, jauh di atas kepadatan penduduk Kabupaten Teluk Bintuni 5 jiwa per km2.
Kota Bintuni meliputi dua kelurahan, yaitu Bintuni Timur dan Bintuni Barat; enam desa definitif, yaitu Tuasai, Argosigemerai, Beimes, Iguriji, Masina dan Wesiri; serta 17 desa persiapan (Permendagri 137 Tahun 2017 Tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan; dan BPS Kabupaten Teluk Bintuni, Kecamatan Bintuni dalam Angka 2019), Luas wilayah setiap desa (kampung) berkisar antara 6, 00 km2 (Hokut) sampai 50,00 km2 (Bintuni Timur). Sekitar 74 persen penduduk Kecamatan Bintuni terkonsentrasi di Kelurahan Bintuni Timur dan Bintuni Barat, 26 persen lainnya tersebar di 23 desa definitif/desa persiapan.
Batas wilayah Kecamatan Bintuni meliputi sebelah utara dengan Kecamatan (Distrik) Biscoop; sebelah timur dengan Kecamatan Manimeri; sebelah selatan dengan Teluk Bintuni; sebelah barat dengan Kecamatan Tuhiba dan Tembuni.
Teluk Bintuni merupakan daerah otonom paling luas di Provinsi Papua Barat, menympan kekayaan alam yang luar biasa. Mulai dari keindahan alam yang sangat layak untuk dijadikan destinasi wisata berkelas dunia, antara lain dengan adanya Cagar Alama Kawasan Mangrove paling luas kedua di dunia, yaitu setelah Arizona di Brasil.
Perairan Teluk Bintuni sangat kaya dengan sumberdaya perikanan seperti udang dan kepiting yang hasil tangkapannya dikirim ke Jakarta dan kota lainnya di Indonesia, juga diekspor ke mancanegara seperti Singapura, Malaysia, Jepang dan Cina. Masih ada lagi, Teluk Bintuni juga menyimpan beragam bahan tambang yang potensial seperti gas alam, minyak bumi dan batubara.
Selain itu masih terbka untuk pengembangan potensi agribisnis, baik berbasis tanaman pangan, hortikultura atau perkebunan. Sudah selayaknya masyarakanya hidup makmur dan sejahtera, hal itu jika sumberdaya alam yang ada dikelola oleh sumberdaya manusia (termasuk kepemimpinan daerah) yang profesional, jujur dan bertanggungjawab.
Kota Bintuni menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi desa atau kampung yang ada di sekitarnya. Kota Bintuni dilengkapi Bandar Udara (Bandara) dan Pelabuhan yang terletak di Kelurahan Bintuni Barat. Bandara Bintuni Bandara Steencool), melayani penerbangan ke dan dari Kota Babo, Manokwari, Fak-fak, Sorong dan Merdei) Selain itu ternyata Kota Bintuni juga merupakan ibukota Kabupaten Teluk Bintuni, dengan sendirinya menyandang status sebagai penggerak dinamika perekonomian Kabupaten Teluk Bintuni. (Atep Afia Hidayat).
Referensi :
https://www.kemendagri.go.id/files/2019-05/Kode&Data%20Wilayah/PAPUA_BARAT.pdf
BPS Kab Teluk Bintuni (2020). Kabupaten Teluk Bintuni dalam Angka 2020.
https://telukbintunikab.bps.go.id/publication/
BPS Kab Teluk Bintuni (2019). Kecamatan Teluk Bintuni dalam Angka 2019.
https://telukbintunikab.bps.go.id/publication/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Teluk_Bintuni
https://www.liputan6.com/regional/read/4099883/teluk-bintuni-negeri-kaya-di-tanah-papua-barat
https://id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Udara_Stenkol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.